Pada dasarnya manusia itu sama. sama-sama harus
menghargai dan sama-sama ingin dihargai. Hak dan kewajiban harus berjalan
seimbang. Jika tidak kekacauan akan terjadi dimana-mana. Kehidupan bergejolak
bahkan masalah-masalah yang timbul semakin rancau dan sulit untuk dipecahkan.
Misalnya, saja jika kita berada pada sebuah diskusi. Mau tak mau kita harus mau
menghargai pendapat orang lain jika pendapat kita mau dihargai. Maka dari itu,
terciptalah hukum yang sering kita sebut dengan hukum karma. Berlaku ketika
seseorang bertindak kepada orang lain akan mendapatkan pula balasan sesuai yang
pernah dia lakukan.
Setiap manusia memiliki keinginan untuk dihargai
oleh orang lain. Sebagaimana hak asasi mereka yang harus mereka dapatkan. Tak
memandang apa pun profesi mereka. Kepala sekolah, guru, murid atau bahkan
pengemis mereka adalah manusia yang normal. Yang ingin dihargai oleh setiap
orang dan di setiap keadaan. Caranya tidak sulit. Hanya dengan mengucapkan
terimakasih atau hanya sekedar senyum kepadanya.
“senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah.” (HR.
As Syaikhan)
Menghargai orang lain tidak memerlukan energi yang banyak, tidak memerlukan
materi, justru akan semakin memperbesar energi yang kita punya, akan semakin
banyak kesempatan kita untuk berkontribusi positif terhadap orang lain, cukup
dengan senyum, cukup dengan ucapan terima kasih. Hanya dengan itu, kita telah
membuat percaya orang lain. Siapapun dia, seburuk apapun sikap dia sebelumnya ke
kita.
Suatu ketika saya melihat seorang anak yang menindas
teman sebayanya. Ketika ditanya mengapa dia menjawab karena dia lemah dan dia
tak mau mengerjakan tugas untuknya. Apakah itu sebuah jawaban yang rasional?
Kita hidup bukan dijaman jahiliyah. Dimana yang kuat selalu menjadi pemenang.
Kita diciptakan sebagai pemikir yang memiliki kecerdasan untuk membedakan yang
baik dan yang buruk. Bukan seperti hewan yang tak berpikir dalam mengambil
keputusan. Dimana kita bisa menghargai maka disitu pula kita bisa dihargai oleh
orang lain.
Sebagian besar orang percaya bahwa semua yang dia
dapatkan adalah hasil yang dia tanam. Saya tertegun ketika saya bertanya pada
si anak yang ditindas oleh temannya apakah dia marah? Mengapa dia tak membalas?
dia berucap, “semua pasti akan ada balasannya. Jikalau bukan dari saya mungkin
dari Allah SWT.”
Maka, mulai
dari sekarang, kepada siapapun, dimana pun kita berpijak, hargailah mereka jika
mereka lebih tua dari pada anda perlakukan mereka layaknya orangtua anda
sendiri, jika mereka sebaya dengan anda berpikirlah bahwa apa yang mereka
rasakan pasti juga akan anda rasakan, dan jika mereka lebih muda dibanding anda
anggaplah mereka sebagai adik anda yang harus anda lindungi kasihi dan tak lupa
anda hargai. Semoga sikap tersebut mengubah cara anda untuk melangkah dan
menoleh pada orang lain...
Menghargai orang lain berarti menghargai diri sendiri..
Menghargai orang lain berarti menghargai diri sendiri..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar